Jangan Mau Jika Dipaksa Berhubungan Intim Sama Istri, Ini Resikonya

 Jakarta – Jangan Mau Jika Dipaksa Berhubungan Intim Sama Istri, Ini Resikonya. Sama halnya seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap pria yang terdengar janggal, kasus pemaksaan hubungan intim oleh seorang wanita kepada pria juga terdengar aneh.

Psikolog klinis dewasa, Anna Margaretha Dauhan, mengatakan hal itu mungkin saja. Terlebih jika merujuk pada definisi pemerkosaan menurut WHO, yang artinya “penetrasi vagina atau anus dengan menggunakan penis, anggota-anggota tubuh lain atau suatu benda, bahkan jika dangkal, dengan cara pemaksaan baik fisik atau non-fisik”. Atau juga rumusan dari Mahkamah kejahatan Internasional untuk Rwanda tahun 1998, yang menjelaskan pemerkosaan sebagai “invasi fisik berwatak seksual yang dilakukan kepada seorang manusia dalam keadaan atau lingkungan yang koersif”.



poker cimbJangan Mau Jika Dipaksa Berhubungan Intim Sama Istri, Ini Resikonya.  Hal Tersebut Juga Dianggap Pemerkosaan

“Maka pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan oleh wanita kepada pria dalam dikategorikan sebagai pemerkosaan,” ujar Anna.

Salah satu studi juga menunjukkan bahwa dalam kasus pemerkosaan pada pria, 6-15 persen diantaranya dilakukan oleh pelaku wanita (Coxell et al 2000). “Kendati demikian, ada negara yang menyatakan bahwa tindakan pemerkosaan hanya dapat dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan,” imbuhnya.


sakong onlineAnna menjelaskan lebih lanjut, sama halnya dengan pemerkosaan terhadap wanita, pemerkosaan kepada pria pun memberikan dampak negatif. Bahkan cukup besar.

“Salah satu studi menunjukkan bahwa sebagian besar korban menyalahkan diri sendiri karena membiarkan pemerkosaan terjadi atau karena gagal untuk mencegah hal tersebut terjadi,” kata Anna sambil menjelaskan, pemerkosaan oleh wanita terhadap pria tidak melulu dalam konteks suami-istri.

Akibatnya, banyak korban pria yang kehilangan penghargaan pada diri sendiri (self respect). “Pada banyak kasus, pemerkosaan pada pria ini juga melibatkan perasaan marah, depresi, low self esteem, dan bahkan disfungsi seksual,” pungkasnya.
Share on Google Plus

About bagas way

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment