Info Terkini - Kejadian memilukan saat Tenaga Kerja Wanita (TKW) merantau ke tanah orang kembali terjadi.
Bahkan ini bisa dibilang sangat memprihatinkan sekali .
Bagaimana tidak?
Bukannya mendapat gaji yang harus didapatkan, malah berujung tidak didapatkan
Jangankan dapat gaji, untuk sekadar makan saja kepayahan.
Bahkan harga diri sebagai wanita terkoyak-koyak.
Sebut saja namanya Nur , Nur mengaku tidak bekerja di rumah tersebut.
Selama dua bulan, rumah itu bagaikan tempat penyiksaan batin dirinya.
Dia terpaksa balik lagi ke rumah itu untuk menagih gajinya.
Sebelumnya tidak dibayar penuh.
Tidak diketahui di negara mana Nur bekerja.
Dia mengaku bekerja di rumah tingkat tiga dan dikerjakan sendiri.
"Aku bekerja sejak Subuh sampai saat ini. Aku bilang pada majikan tidak betah," ungkap Nur.
Bagi Nur adalah ini adalah risiko yang harus dihadapi sebagai seorang asisten rumah tangga
Tetapi yang membuatnya sedih dan kecewa adalah, ketika dipaksa melayani nafsu majikannya...
Tidak hanya majikan laki-laki, tetapi anaknya juga ikut-ikutan memaksa minta dilayani Nur.
Tentunya kondisi itu membuat Nur tersiksa.
Dia heran, dua pria bejat itu tidak mencari pelampiasan kepada istri atau wanita penghibur.
"Kenapa tega banget, kalau minta ng*wek, kenapa tidak minta sama istrinya atau mereka bisa beli," ujarnya sambil menangis terisak.
Nur tak kuasa menahan luka batin di hatinya.
Dia tak berani mengadu kepada majikan perempuan.
Penyebabnya, majikan perempuan galak pada pembantu.
Dia berharap dalam beberapa hari bersabar menerima nasib tersebut.
0 comments:
Post a Comment