Orangtua ini Tega Membunuh Anaknya Yang Baru Lahir, 60 Tulang Rusuknya Patah



Info Terkini - Orangtua kandung tega Membunuh anak kandungnya yang baru lahir hingga meninggal di Houston, Texas.
Dylan Daugherty (23) tega membunuh putrinya Brooklyn Daugherty yang berusia tujuh minggu.

Aeriel Spivey sang istri didakwa dengan cedera pada seorang anak karena kelalaian, setelah diduga berbohong kepada polisi tentang tingkat kekerasan yang ditimbulkan pada bayinya yang baru lahir.

Berdasarkan keterangan polisi, tersangka telah menyakiti bayi tersebut selama beberapa minggu.
Polisi menemukan luka yang mengerikan termasuk lebih dari 60 tulang rusuk yang patah pada bayi tersebut.
Dylan Daugherty, 23, dituduh memukuli putrinya yang baru lahir sampai mati

Brooklyn juga menderita lebih dari 60 patah tulang rusuk, trauma kepala tumpul di wajah dan kulit kepalanya, patah tulang tengkorak, lengan patah, kaki patah, patah panggul selama tiga peristiwa traumatis yang terpisah.

Luka-luka bayi yang mengerikan itu dideskripsikan ke pengadilan pada hari Kamis, ketika seorang jaksa mengatakan ia (bayi) menerima "trauma kepala tumpul yang terdiri dari kulit kepala dan memar wajah.

Dalam wawancara dengan polisi Houston, Spivey tidak mengakui perbuatanya.
Ia mengatakan kepada polisi setempat bahwa dia khawatir tentang memar yang dia lihat tetapi tidak melakukan apa pun.

Spivey tinggal di rumah menjaga bayi sementara suaminya bekerja.
Menurut catatan pengadilan, Daugherty tidak mengaku tetapi dia membela Spivey.

"Aku tidak melakukan apa-apa," jaksa membaca dari pernyataan Daugherty.
"Tetapi mengklaim Aeriel tidak bertanggung jawab atas cedera atau kematian Brooklyn."

Aeriel Spivey telah didakwa dengan cedera pada seorang anak karena kelalaian, sementara Daughtery dituduh melakukan kejahatan pembunuhan.
Keduanya tetap dalam tahanan.

Share on Google Plus

About bagas way

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment