Ketahuan Selingkuh Dengan Istrinya, Marlin Sinambela Hajar Roni Hasibuan hingga Tewas Ditempat



Info Terkini - Polresta Barelang menggelar ekspose kasus pembunuhan Roni Friska Hasibuan, mayat yang ditemukan membusuk dengan tangan terikat di kawasan Tiban Permai, Sekupang Batam, belum lama ini.

Dalam ekspose yang digelar, polisi menghadirkan 6 pelaku pembunuhan, satu diantaranya diduga menjadi otak pembunuhan yakni Marlin Sinambela alias Mabeos.

Saat dibawa ke tempat ekspose, Marlin Sinambela alias Mabeos terlihat tertatih-tatih akibat luka tembak di kakinya.

Dalam ekspose tersebut terungkap jika motif pembunuhan Roni tersebut karena Marlin Sinambela marah setelah tahu istrinya selingkuh dengan korban.

Marlin Sinambela merupakan otak pelaku pembunuhan Roni Friska Hasibuan. Mabeos diburu petugas kepolisian setelah diketahui membunuh Roni pada tanggal 19 Februari 2019 lalu.

Usai membunuh korbannya, pelaku melarikan diri ke kampung halamamnya di Medan, Sumatera Utara. Sementara mayat Roni ditemukan oleh orang sekitar tanggal 26 Februari.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki dalam ekspose perkara mengatakan, sebelum dibunuh pelaku disiksa terlebih dahulu oleh Mabeos dan lima orang temannya.

Ia marah karena istrinya berselingkuh dengan korban. Maka dari itu, Mabeos mengajak korban untuk bertemu.

"Ada empat TKP pemukulan yang dilakukan oleh Mebeos dan lima temannya. Pertama di Halte, Kemudian di Baloi Kolam, di Simpang Rujak dekat rumah makan alam mande dan terakhir di Sekupang di mana akhirnya ia membuang mayat tersebut," sebut Hengki menerangkan.

Lebih lanjut dikatakan Hengki, kisah perselingkuhan ini terungkap ketika Mabeos mengecek chat Facebook milik istrinya.

Di sana ada percakapan yang memanggil Mama dan Papa. Melihat hal itu, darah Mabeos mendidih, ia mendesak Istrinya untuk mempertemukannya dengan Roni.

Karena didesak dan ditelpon Mabeos, akhirnya Roni datang ke Baloi Kolam bertemu dengan Mabeos. Di sana terjadi percakapan dan akhirnya Mabeos marah dan memukul Roni.

Selain itu, teman-teman Mabeos yang berada disana ikut membantu Mabeos memukul korban hingga korban sekarat.

"Nah di beberapa tempat itu mereka pukul. Kejadiannya tanggal 18 malam, dia dipukul habis-habisan oleh para pelaku ini," tegas Hengki lagi.

Roni disiksa habis-habisan oleh enam pelaku. Bahkan kemaluan Roni dipijak oleh Mabeos yang sangat kesal melihat perselingkuhan Roni dan istrinya.

"Saya yang mijak kemaluannya. Saya kesal karena dia sudah selingkuh dengan istri saya," sebut Mabeos menceritakan.

Dalam keadaan babak belur dan sekarat, kemudian Mabeos membawa korban ke arah Sekupang. Rencananya, Mabeos akan membawanya ke Batu Aji.

Kedua tangan korban diikat. Celana korban sudah setengah melorot dan kondisinya sudah babak belur.
Saat dibawa ke Sekupang dengan menggunakan becak, kondisi Roni sudah sangat kritis namun menurut Mabeos dia masih bernafas saat itu.

"Saya antar ke Sekupang masih bernapas sampai saya turunkan dia di sana," tegas Mabeos.

Saat sampai di Sekupang sudah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Korban dibuang di semak-semak. Memang kawasan tempat dimana Korban dibuang sangat sepi pada tengah malam itu.


Menurut Kapolresta Barelanng, Kombes Pol Hengki, saat dibuang korban sempat meminta pelaku melepaskan ikatan tanganya.

Namun hal itu tidak ditanggapi oleh pelaku. Ia malah mengambil sebuah besi dan memukul kepala korban hingga korban terdiam.

Akibat pukulan itu, korban akhirnya meninggal dunia dan Mabeos kembali ke Baloi Kolam Seolah tidak terjadi apa-apa.
Share on Google Plus

About bagas way

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment