poker cimb - Hari itu, semua keluarga dan sahabat berkumpul dalam sebuah aula, prosesi pernikahan kami sedang berlangsung. tidak tahu kapan, di depan gerbang ada seorang pengemis dengan baju compang - camping yang sedang diam-diam mengintip ke dalam aula pernikahan kami.
Paman ku memberikan makanan untuk dia, dengan maksud agar dia pergi. Hal ini menarik perhatian banyak orang, dan suasana menjadi agak ramai. Aku dan istriku pun ikut berbalik badan, namun saat istriku melihat pengemis itu, dia langsung lari menuju ke arah pintu, dan berlutut di depan pengemis sambil memanggilnya, "Ma"!
Pemandangan ini membuat kaget semua orang di dalam aula, apa lagi aku! Ma? Setahu aku, mama nya sudha meninggal sejak dia masih sangat kecil. Namun mengapa dia tiba-tiba memanggil seorang pengemis dengan sebutan mama? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, saat menarik tangan istriku, aku melihat mukanya penuh dengan air mata. Karena itu, aku jadi ikutan berlutut dan ikut memanggil "Ma"
sakong online - Dengan penuh kebingungan, aku mengikuti seluruh proses yang ada, hingga acara pernikahan kami berakhir. Tidak menunggu terlalu lama, aku langsung meminta istriku menjelaskan siapa pengemis itu sebenarnya. Ternyata dia memang bukanlah ibu kandung dari istriku, dan sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengannya. Saat istriku mengenal orang ini, dia memang adalah seorang pengemis. Isriku mengatakan bahwa saat dia kecil, setelah mama nya meninggal, dia menjadi sangat pendiam, pemalu dan tidak suka berbicara dengan orang lain. Dia lebih suka menyendiri dan jauh dari kerumunan orang.
Suatu hari, dia diejek dan dibully oleh teman-teman laki-lakinya. Adalah pengemis ini yang mengusir anak-anak bandel tersebut.
Pengemis inilah yang dia panggil "Ma" saat pernikahan kami tadi.
0 comments:
Post a Comment