PULUHAN TERAPIS SEDANG MIJIT DI GEREBEK

Surabaya kini bukan lagi kota yang ramah bagi para pria pecinta wisata lendir. Ya, kini Satpol PP Surabaya makin gencar merazia tempat-tempat yang dicurigai sebagai lokasi esek-esek. Setelah menutup lokalisasi Dolly, kini petugas terus bergerak para pelanggar peraturan daerah (perda). Kemarin, Jumat petugas menciduk 27 terapis dari Atmosphere Reflexology and Spa di jalan raya Nginden.



Petugas yang berjumlah tidak lebih dari sepuluh orang itu datang dengan truk. Mereka langsung merangsek masuk ke tempat pijat dan spa di lantai tiga sebuah restoran sekitar pukul 16.00.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Surabaya Joko Wiyono langsung meminta karyawan di sana menunjukkan surat izin. Surat itu berupa tanda daftar usaha pariwisata (TDUP), izin mendirikan bangunan, dan izin gangguan. ’’Kalau lima menit tidak bisa menunjukkan, akan kami periksa sampai ke dalam,’’ kepada para karyawan.

Namun, hingga batas waktu yang diminta, karyawan tempat itu tak bisa menunjukkan izin. Petugas pun langsung memeriksa kamar-kamar pijat dan spa. Tempat pijat tersebut tidak seperti bilik yang hanya boleh ditutup tirai. Wujudnya adalah kamar dilengkapi pintu yang dikunci dari dalam.

Petugas memergoki banyak pelanggan yang sedang dipijat terapis perempuan. Para terapis itu memakai baju dengan belahan dada rendah. Rok hitam mereka mini, pendek banget. ’’Saya baru tiga minggu kerja di sini. Dapat komisi 20 persen,’’ kata salah seorang terapis yang mengaku bernama Ayu. Perempuan asal Jombang itu mengaku sudah punya dua anak. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sales promotion girl (SPG), karena kurang pendapatan untuk menghidupkan anaknya maka dia pindah propesi untuk dapat lebih banyak.
Share on Google Plus

About bagas way

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment