
Info Terkini - Lokasi lahirnya kopi berada di pedesaan Bonga, dataran tinggi selatan Kafa di Ethiopia.
Kopi di kawasan Kafa Ethiopia disajikan saat acara-acara tertentu saja.
Kopi dikenal sebagai minuman utama dan disajikan dengan roti lokal buatan masyarakat Bonga.
Kopi juga disajikan untuk menyambut para tamu yang berkunjung.
Oleh masyarakat di Bonga, kopi selalu dinikmati sebanyak tiga kali sehari.
Budaya tersebut sudah mengakar pada warga di Bonga.
Kopi bagi masyarakat Bonga menjadi teman untuk mendiskusikan setiap masalah atau hanya sekadar mengobrol ringan.
menurut legenda yang berkembang, kopi ditemukan oleh pemuda Bonga bernama Kaldi saat mengembala di Hutan Kafa.
Dalam sebuah legenda ada seorang pengembala kambing muda bernama Kaldi.
Ia sedang mengembala di Hutan Kafa yang lebat.
Di tengah jalan Kaldi menemukan 'ceri merah' lalu ia memakan dan sebagian diberikan kepada kambingnya.
Perjalanan Kaldi mengembala sampailah ke gereja.
Lalu para biarawati melemparkan 'ceri merah' ke dalam api.
Bau terbakarnya 'ceri merah' (kopi) justru malah membuatnya senang.
Sebelum digiling dan disangrai, kopi harus dicuci terlebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam jebena, teko kopi tradisional Ethiopia.
Kafa Coffee Biosphere Reserve telah ada untuk melindungi kopi hutan asli Ethiopia, di mana tanaman tumbuh secara alami.
Hutan itu sudah seperti rumah di mana sangat hijau dan berlumut.
Bak Taman Eden, buah kopi liar jatuh ke tanah hingga tumbuh dengan sendirinya.
Namun, Hutan Mankira terancam punah.
Menurut Unesco, 40 tahun yang lalu hutan menutupi sekitar 40% dari permukaan tanah Ethiopia dan saat ini hanya tersisa sekitar 3% .
Oleh para wanita Bonga, kopi dibuat dengan cara menyangrai biji kopi di atas lempengan tanah liat untuk dijemur di bawah sinar matahari.
Kemudian kopi dipanggang di panci.
Kegiatan nongkrong dan minum kopi bersama di Ethiopia dapat ditemui di hampir sudut jalan.
0 comments:
Post a Comment