
Info Terkini - Kasus pembunuhan Paulina Br Barus alias Erna (23) warga Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor yang jasadnya ditemukan di salah satu kamar di Hotel Murai, Jalan Setia Budi belum menemukan titik terang.
Selama 12 hari kasus ini sudah berjalan, namun belum terungkap siapa pelakunya tersebut.
Polisi mengaku belum mengantongi identitas pelaku pembunuhan itu.
Pihak kepolisian juga belum mengetahui hubungan antara korban dan pelaku saat terjadi pembunuhan. Sehingga pelaku dan korban bisa berada di dalam kamar hotel yang sama.
"Petugas kita masih lidik di lapangan untuk mencari pelaku pembunuhan itu," kata BL Malau
Seperti diketahui, akibat pembunuhan itu, Paulina memperoleh 7 luka tusukan, yakni 6 di leher kanannya dan satu diperut kirinya, hingga ususnya terburai.
Dia diduga dibunuh oleh teman kencannya di dalam kamar hotel.
Pelaku pembunuhan sadis tersebut diketahui seorang pria yang diduga memiliki hubungan dekat dengan korban.
Peristiwa pembunuhan ini pertama kali diketahui, ketika saksi bernama Efo Surbakti, Rio Arnelo dan Muklis mendengar suara teriakan korban dari dalam kamar 02 di hotel tersebut.
Selanjutnya, ketiganya lalu menendang pintu kamar sampai terbuka, dan melihat kondisi korban telah terkapar berlumuran darah di lantai, bersama seorang pria yang tidak dikenal.
"Saksi dan pelaku sempat bergumul, sehingga saksi juga mengalami luka tusuk di tangan sebelah kirinya," jelasnya.
Saksi lainnya bernama Muklis dan Rio langsung menghalangi dengan cara memukuli dan menendang pelaku sampai terjatuh.
Namun, pelaku yang masih menggenggam pisau itu tidak bisa dilumpuhkan, dan menuju Jalan Raya dengan mengarah ke Komplek Kejaksaan dengan bertelanjang bulat dan berhasil melarikan diri.
Keluarga Berharap Polisi Cepat Ungkap Pembunuh Paulina Barus
Sebelumnya, kediaman Kela Barus dipadati sanak famili dan kerabatnya.
Hal ini dikarenakan, anak pertama dari pasangan Kela Barus dan Boru Tobing tewas usai ditikami pelaku di Murai Hotel.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan di lokasi, Paulina Beru Barus mengalami luka tikaman nan parah.
Diduga hal tersebut yang menewaskan perempuan berkulit kuning Langsat ini.
Di kediaman Kela, Paulus terbujur kaku di ruang tamu rumahnya.
Kela mengatakan, awalnya dirinya sedang duduk di rumah kawannya, lalu mendapat telepon bahwa anaknya Paulina Beru Barus kena tikam.
"Jadi karena kukira kena satu tikam entah di tangannya, atau di mananya, aku enggak terlalu panik. Karena ku dengar ia langsung dibawa ke rumah sakit. Dan kabarnya pelaku sudah diamankan warga, jadi kuputuskan lah untuk ke TKP," katanya kepada Tribun Medan saat berada di kediamannya, Jalan Bunga Rampi VI Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.
Setibanya di lokasi, sambung Kela, dapat telpon lagi dan mengatakan mau divisum di RS Bhayangkara Medan.
"Di situ aku langsung lemas, serasa mau copot badan ini. Sudah pasti meninggal kan makanya mau dibawa ke RS Bhayangkara. Akupun terus melakukan pencarian pelaku, namun belum juga ditemukan," ujarnya.
Masih dikatakan Kela, kalau penyebabnya, hingga kini tidak tahu.
"Ku pikir aku tidak ada masalah di lingkungan. Musuh ku pun tidak ada. Anak ku ini pun orangnya bersahabat nya, periang. Lihatlah tega sekali pelaku menghabisi nyawa anak ku," kata pria berambut panjang ini.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, usai pelaku menghabisi nyawa korban, ia pun lari dalam keadaan telanjang. Diduga ia dijemput oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor jenis metik.
Kela menambahkan, kepada pihak kepolisian, semoga dengan cepat bisa menangkap pelaku yang menghabisi nyawa Paulina.
"Saya berharap, petugas bisa dengan cepat mendapatkan pelaku. Lihatlah kejam kali ia menghabisi nyawa anakku. Perempuan ia itu, sampai segitu banyak luka tikaman yang diterimanya," harap Kela.
Jasa Paulina Beru Barus tergeletak di ruang tamu rumah kedua orangtuanya.
Ia menggunakan baju kebaya berwarna biru ditutupi dengan kain cokelat bermotif batik.
0 comments:
Post a Comment